Ketik dan Tekan Enter

Pilih yang mana?

Author Josie / 23 April 2010 / No comments

https://myzozieman.blogspot.com/2010/04/pilih-yang-mana_23.html

Hari ini kantor lumayan heboh, ada seorang yang kena sakit mata. Dan memang penyakit ini sangat cepat menular. Karena belum ada yang menggantikan pekerjaan dia, jadi disarankan mengenakan kacamata untuk mencegah penularan. Masalahnya dia tidak punya kacamata, jadi untuk sementara waktu itu terpaksa berbicara dari jarak jauh dan tanpa bertatap mata. Nah apa maksudnya hubungannya kacamata dengan kacamata masa depan? Kacamata dalam hal ini adalah sudut pandang atau perspektif seseorang. Dalam hal masa depan, kacamata adalah cara pandang seseorang melalui kacamata di masa yang akan datang.

Saya pernah mengajukan pertanyaan pilihan kepada seseorang, ” Mana yang kamu pilih akan dilakukan: Tingkatkan kualitas diri, untuk dapat menarik pasanganmu, atau.... Turunkan standar kriteria pasangan yang dicari.” Saya agak kecewa mendengar pilihannya,”Saya pilih yang kedua.” Saya harapkan dia berkata, “Saya akan tingkatkan kualitas diri saya, kembangkan bakat saya, memperluas jaringan pertemanan saya dsb, dan dari sana, saya akan temukan cinta sejati saya.”

Tetapi setelah saya selidiki, memang sepertinya budaya instant dalam memilih pasangan hidup, sedang menjadi trend. Kecenderungan untuk memilih pasangan yang sudah ‘mapan’, dalam arti penampilan dan jumlah kekayaan, tidak peduli apakah kekayaan itu hasil kerja kerasnya atau hanya ‘nebeng’ orang tua.

Jadi bagaimana seharusnya memilih pasangan hidup dengan menggunakan kacamata masa depan? Amsal berkata,” Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa. Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” Karena masa depan sungguh ada, jadi gunakan cara pandang ke masa depan dalam memilih calon istri/suami.

Saya ingat sewaktu masa sekolah dulu, jaman cinta monyet, saya mengunjungi teman wanita saya dan sewaktu hampir sampai ada mobil BMW yang baru meninggalkan rumahnya. Sewaktu saya tanyakan, dia bilang bahwa itu anak teman maminya. Kemudian setelah ditanyakan lebih lanjut dia katakan bahwa dia lebih memilih saya daripada anak teman maminya tersebut walaupun saat itu saya hanya menggunakan BHW (bebek hitam warnanya).

Kacamata masa depan adalah melihat kualitas yang masih belum terlihat yang nantinya akan muncul dan digunakan di masa depan. Istri saya secara gamblang menyatakan,”Saya bukan memilih yang banyak uang, tetapi yang banyak ilmu.” Karena di masa yang akan datang, ilmu tersebut yang akan menghasilkan banyak uang.

Jadi bagaimana praktisnya? Seperti ada pepatah,”Love is not finding the right person, but being the right person.” Cinta bukanlah mencari seorang yang tepat, tetapi menjadi seorang yang tepat. Kembangkan diri, temukan bakat-bakat terpendam, asah keterampilan, jadilah ahli dalam suatu bidang keahlian, belajar teknik mencintai dan dicintai, dan ketika tiba saatnya ‘si dia’ akan datang menjemput cinta yang ditawarkan.

Seperti kata Amsal, ”Jika engkau dapat memperoleh seorang istri yang sungguh baik, ia lebih berharga daripada permata.” Ketika engkau mendapatkannya, katakan,
 
”….. Engkaulah permata hatiku……”

Baca Juga

Cuma seorang blogger yang jarang ngeblog

Share :

Related Posts

0 Comment:

Posting Komentar

© 2016 - | MZ Blog
Made By Smartphone