Memang mencari jodoh tidak semudah mendapatkan gelar sarjana (ini pengakuan dosen pengajar istriku yang sudah dapat gelar S2, tapi belum menikah). Bahkan Wali, dalam lagunya ”Cari Jodoh”, menggambarkan betapa susahnya mencari jodoh. Dalam video klipnya, Narji, salah satu pelawak favorit saya, dengan gaya khasnya berkata,”apa salahku... apa salah ibuku... hidupku dirundung pilu.....tak ada yang mau dan menginginkan aku.... ku tak laku-laku.” Ooops...
Cukup lama saya mencari tahu apa yang membuat seseorang tidak menarik bagi bagi lawan jenisnya. Apa masalah wajah? Tidak juga, salah seorang teman yang wajahnya biasa-biasa saja bisa digila-gilai seorang wanita dan sekarang sudah menikah dan memiliki keluarga yang baik. Ternyata jawabannya sederhana: Kedewasaan (Maturity). Seorang dewasa yang sudah matang baik secara fisik, emosi dan intelektual, seorang yang siap untuk masuk ke dalam mahligai pernikahan.
Bagaimana cara menjalani proses untuk mencapai kedewasaan? Watt S. Humphrey dalam bukunya ”Managing the Software Process”, yang saya pelesetkan menjadi ”Managing ’JODOH’ Process”, mengelola proses untuk mendapat jodoh. Ada 5 Level dalam Capability Maturity Model (Kompetensi Model Kedewasaan):
- Initial
- Repeatable
- Defined
- Managed
- Optimizing
Pada level mana seorang layak untuk dijadikan pasangan hidup? Seperti batasan untuk ikut dalam bidding software project, level 3 adalah level minimum seseorang layak untuk memilih dan dipilih sebagai pasangan hidup.
Ada seseorang yang mencari jodoh untuk menaikkan level kedewasaannya, menunjukkan bahwa dia sudah dewasa dan matang, ini tidak akan berhasil. Tingkatan ini adalah proses yang harus dijalani sendiri, seperti seorang mengasah mata kapak yang akan digunakan untuk menebang pohon. Saya pernah menulis, ”Jodoh memang dari Tuhan, tapi tugas orang itu sendiri untuk menariknya mendekat.” Amsal berkata,” Orang yang mendapat seorang istri mendapat sesuatu yang baik. Istri adalah berkat yang diberikan TUHAN kepadanya.” Istri adalah berkat yang diberikan Tuhan, atau lebih jelasnya Salomo berkata seperti ini, ”Nikmatilah hidup dengan istrimu, yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia ini, karena istri yang diberikan Allah kepadamu adalah upah terbaik di dunia ini untuk segala jerih payahmu.” Upah terbaik di dunia ini untuk segala jerih payah kita dalam mencapai level kedewasaan penuh adalah istri yang baik.
Sampai di sini dulu, saya ingat lagunya Project Pop, dengan penuh keceriaan mereka meneriakkan,”Kawin... Kawin.... Minggu depan aku kawin....” Amien
Selamat menarik, mencari dan mendapat jodoh. Jangan lupa bahwa setelah menikah, kita akan masuk ke level 1 satu lagi dalam kedewasaan pernikahan dan harus terus bergerak maju untuk meningkat ke level kedewasaan yang lebih tinggi.
Salam Hikmat, Bijaksana Dalam Bertindak
OBS
0 Comment:
Posting Komentar