Herbert Benson, dalam bukunya yang berjudul ”The Relaxation Response” menyatakan bahwa ada empat komponen yang berpengaruh terhadap ketenangan:
- Tempat yang tenang
- Alat bantu mental (mental device) – suara, perkataan, frase atau doa secara berulang baik secara perlahan maupun keras-keras, atau memandang suatu objek secara tetap
- Sikap pasif (passive attitude) – tidak kuatir mengenai hasil dari suatu tindakan dan menyingkirkan semua pikiran yang menarik keluar dari fokus
- Posisi yang nyaman.
Kembali ke cerita saya, pagi harinya saya bangun dengan tubuh yang tidak nyaman, tetapi dengan tekad, saya akan bersenandung sepanjang hari. Jadi sepanjang perjalanan dari kantor, di kantor, bahkan sampai pulang ke rumah pikiran menjadi fokus. Bersenandung adalah seperti menyanyikan lagu tetapi dengan mulut tertutup jadi terdengar seperti hmhmhm...hmhmhm (susah menuliskannya).
Salomo si penulis Amsal saya yakin adalah seorang yang selalu bersenandung, bayangkan mengurus kerajaan yang begitu besar, perlu ketenangan ekstra. Bukti dari hobi-nya bersenandung adalah satu kitab yang berjudul ”Song of Solomon”.
Kemudian apa yang harusnya disenandungkan....? Amsal berkata,” Orang yang menyanyikan nyanyian untuk hati yang sedih adalah seperti orang yang menanggalkan baju di musim dingin, dan seperti cuka pada luka.” Hukum picis pada jaman penjajahan adalah memberikan cuka/jeruk nipis pada luka narapidana seperti inilah orang yang bersenandung lagu sedih pada waktu hati sedih. Jadi, bukan lagu-lagu sedih yang dipilih, tetapi yang disenandungkan adalah lagu-lagu yang membangkitkan semangat, menimbulkan motivasi dan mengaktifkan inspirasi.
Kalau saat ini Anda kuatir, tidak tenang..... Bersenandunglah.....
Salam Hikmat, Bijaksana dalam Bertindak,
OBS
0 Comment:
Posting Komentar