Mandor tersebut semasa menjadi komandan di kampung adem ayem sering menerima uang dari beberapa juragan yang ada di pasar kampung adem ayem tersebut, konon katanya supaya usaha para juragan yang berjualan di sana bisa aman dari para perampok maupun preman yang sering memeras para juragan di sana, hmmm walaupun begitu masyarakat banyak yang tidak setuju dengan dipilihnya prajurit tersebut karena konon katanya sama juga Mandor tersebut "sedikit memaksa" supaya para juragan mau menyetor uang keamanan ke pada mandor tersebut...
Hmmm dilema Ki Lurah Joko pun menjadi-jadi bagaimana caranya memutuskan supaya prajurit tersebut bisa menjadi komandan, padahal Kanjeng Ratu dan para sesepuh kerajaan sudah mewanti-wanti Ki Lurah untuk segera melantik....
Di tengah dilema Ki Lurah..tiba-tiba saja Demang Ijo dan Demang Item pun mengumumkan ke pada masyarakat banyak bahwasanya Mandor Bondan terlibat pemerasan kepada para juragan di pasar kampung adem ayem, walaupun Mandor Bondan menyanggah hal tersebut yang menurutnya hal tersebut adalah fitnah semata. bahkan melakukan perlawanan dengan mengadukan fitnah tersebut ke majelis pertimbangan negeri antah berantah sehingga Demang Ijo dan Demang Item tidak tenang karena mereka mau ditangkap karena menyebarkan fitnah tentang Mandor Bondan
Sontak masyarakat yang sudah terlanjur mengetahui hal tersebut memeberikan petisi ke Ki Lurah untuk tidak melantik Mandor Bondan untuk menjadi Komandan di wilayah timur
Dan Ki Lurah pun terdiam...merenung dan berkata dalam hatinya
"iki piye iki piye iki piye..sambil bernyanyi sendu..."
0 Comment:
Posting Komentar