Ketika saya tanyakan apa yang terjadi, keduanya memberikan banyak alasan dan penyebab kegagalan, namun diakhiri dengan kalimat “… dan sepertinya kami memang belum siap…”. Saya merenungkan betapa mendapatkan warisan atau promosi menjadi direktur adalah kesempatan langka yang sangat jarang terjadi dalam kehidupan seseorang. Saya teringat pepatah lama “Success is where preparation and opportunity meet..” Betapa kesempatan yang dirindukan jutaan orang telah menghampiri mereka berdua, sayangnya persiapan mereka belum cukup untuk mengelola kesempatan tersebut.
Sebaliknya, bila melihat pertandingan sepak bola di TV, saya teringat dengan sahabat saya yang begitu giat berlatih sehingga sangat piawai memainkan bola, bahkan menurut beberapa orang lebih piawai dari pemain bola professional yang ada. Persiapan dan usaha yang sungguh luar biasa, sayangnya kesempatan belum datang juga menghampirinya hingga hari ini. Manusia berusaha, Tuhan menentukan. Manusia mempersiapkan, Tuhan yang memberikan kesempatan. Sayangnya banyak orang yang menunggu kesempatan datang namun lalai dalam mempersiapkan diri. Sehingga ketika kesempatan datang, maka terciptalah ironi kehidupan seperti cerita diatas.
Mimpi menjadi seorang entrepreneur adalah mimpi hampir semua orang. Dengan harapan :
1. Kebebasan Berekspresi→Alias “Nggak ada lagi yang bisa marahin gue, kan gue bos-nya…”
2. Kebebasan Waktu→Alias “Mau ngantor jam berapa pun terserah, kan gue bos-nya…”
3 Kebebasan Finansial→Alias “Mau beli apa aja terserah, kan gue bos-nya…”
Namun pada kenyataannya
1. Sudah tidak bisa berekspresi lagi, dan super stress karena tekanan pekerjaan
2. Sudah tidak tahu mana siang mana malam karena pekerjaan yang tiada habisnya
3. Boro-boro untung, ini sih namanya nombok… kalau begini jadinya lebih baik jadi karyawan.
Ketika transisi dari karyawan menjadi usahawan, saya mendapati 2 model yang sangat berbeda. Seorang karyawan yang baik minimal dituntut untuk Tahu Banyak Tentang Sedikit Hal. Artinya sebagai contoh : seorang akuntan yang baik adalah seorang yang cukup mengertu akuntansi secara mendalam, dan dia tidak perlu mendalami cara mengelola SDM, teknik menjual dan lain-lain karena sudah ada orang-orang yang secara spesifik menndalami dan melakukan hal tersebut. Namun hal sebaliknya saya dapati ketika menjadi seorang usahawan. Seorang usahawan yang baik minimal harus Tahu Sedikit Tentang Banyak Hal. Karena dengan begitu ia memiliki referensi yang lengkap untuk mengetahui secara tepat apa yang harus dilakukan/dibutuhkan ketika kondisi usahanya tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Tentu dengan demikian seorang karyawan dan usahawan yang hebat adalah mereka yang TAHU BANYAK TENTANG BANYAK HAL.
Secara umum beberapa bidang yang harus diketahui oleh seorang calon usahawan adalah :
1. Marketing & Sales
Yaitu bagaimana cara mengkomunikasikan barang atau jasa kita sehingga mampi meraih perhatian, pikiran dan hati konsumen dengan berujung pada transaksi penjualan dan menjadikannya konsumen yang loyal. Kedua hal ini adalah ujung tombak suatu perusahaan.
2. Administrasi :
a. Administrasi Pembelian
b. Administrasi Stock/Gudang/Inventory
c. Administrasi Penjualan
d. Administrasi Keuangan
Inti dari proses administrasi adalah mencatat tanpa kecuali semua pembelian, semua penjualan keluar masuk barang dan uang sehingga semuanya dapat terlihat dalam laporan keuangan baik Laporan Laba Rugi maupun Neraca. Administrasi adalah pusat kesadaran perusahaan yang akan memastikan bahwa perusahaan berjalan pada arah yang benar. Untuk memudahkan proses administrasi, saat ini perusahaan dapat menggunakan fasilitas Teknologi Informasi mulai dari perangkat lunak sederhana hingga yang kompleks dan canggih.
3. Operasional
Adalah dapur utama dari suatu perusahaan. Seorang usahawan tentunya harus mengerti teknis operasional dari bidang yang digelutinya. Seorang pemilik toko kue minimal tentunya harus mengerti tentang dasar-dasar proses pembuatan kue, sementara seorang pemilik bengkel sepeda motor tentunya harus mengerti dasar-dasar dalam mereparasi sepeda motor dan sparepart. Secara teknis pelaksanaan operasionalnya tentu harus dilakukan oleh mereka yang kompeten melaksanakannya.
4. Sumber Daya Manusia
Untuk melaksanakan ketiga fungsi diatas kita memerlukan orang. Untuk itu ada proses perencanaan tenaga kerja, rekrutmen dan seleksi, penilaian prestasi, pelatihan, pengembangan dan lain sebagainya hingga kepada pemutusan hubungan kerja. Hal-hal tersebut diatas akan kita bahas secara lebih detail pada artikel selanjutnya. Ketika para mahasiswa di kelas saya tanya “Apakah hambatan anda untuk menjadi seorang wirausahawan?”, secara kompak dan serentak semuanya menjawab “MODAL…!”.
Namun, berdasarkan pengalaman saya, banyak tantangan yang harus dilalui sebelum sampai ke bagian modal, diantaranya adalah :
1. Belajar sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya.
Kedengarannya sungguh klise, namun pada kenyataannya jarang sekali saya dapati orang-orang sales yang mau mempelajari administrasi secara sungguh, maupun sebaliknya . Koran, TV, internet, bahkan kegiatan sehari-hari di kantor memberikan kita sumber dan kesempatan untuk belajar. Belajar adalah tahapan penting untuk mencapai hal berikutnya.
2. Inovatif dan kreatif dalam menghasilkan ide.
Bisnis apapun berawal dari ide dan pada kenyataannya dalam proses pelaksanannya sangat dibutuhkan banyak ide baru. Illustrasi: Bila kita hanya belajar 1 jurus, maka siapapun lawan kita dan bagaimanapun kondisi lingkungannya, maka kita hanya bisa keluarkan 1 jurus. Namun bila kita memiliki 10 jurus, maka siapapun lawan kita dan bagaimanapun kondisi lingkungannya dapat kita atasi minimal dengan 10 jurus, bahkan kita dapat menghasilkan banyak sekali jurus-jurus baru dengan mengkombinasikan jurus-jurus yang ada hingga kita memiliki banyak sekali alternatif pemecahan yang dapat diambil.
3. Perencanaan yang baik
Pepatah mengatakan : gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan. Saya telah mengalami dan melihat bagaimana usaha yang kandas karena tiada atau buruknya perencanaan. Pemahaman mengenai Studi Kelayakan Usaha menjadi sesuatu yang sangat penting. Banyak usahawan menyerahkan pembuatan studi kelayakan usaha kepada pihak lain, namun gagal memahami maksud, nilai maupun usaha yang tersirat dibalik angka-angka yang ada di atas kertas tersebut. Angka yang terlihat cantik dan berwarna hitam di atas kertas, pada kenyataannya dengan mudah dapat menjadi buruk dan berwarna merah pada pelaksanaannya. Apalagi bila Studi Kelayakan Usahanya terlihat meragukan atau asal jadi.
4. Berorientasi pada tindakan dan hasil
Kegagalan banyak terjadi bukan karena bodoh atau tidak tahu, melainkan karena tidak mengambil langkah atau tindakan. Lakukanlah yang terbaik maka kita akan mendapatkan hasil yang terbaik pula.
5. Fighting spirit dan tidak putus asa
Saat menjadi karyawan kita bergantung pada orang lain. Namun ketika kita menjadi atasan, orang lain yang akan bergantung dan kita memikul tanggung jawab yang besar. Segala hal, termasuk masalah, berujung pada satu orang, yaitu kita. Oleh karena itu persiapkanlah ketahanan mental anda dengan melakukan yang terbaik dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Tekun dan Sabar. Bersiaplah untuk bangkit setiap kali ada tekanan atau bahkan jatuh sekalipun.
6. Dapat dipercaya
Usaha apapun pada dasarnya dibangun atas dasar kepercayaan. Kepercayaan terhadap atasan, bawahan, mitra kerja, vendor, supplier, maupun konsumen. Membangun kepercayaan adalah suatu proses, sesuatu yang tidak terjadi dalam sekejap, dan merupakan kunci untuk membangun suatu usaha yang langgeng dan terus berkembang. Dan terakhir barulah :
7. Modal
Bila hal-hal diatas telah dapat kita laksanakan, niscaya modal bukanlah suatu tantangan. Bila modal sendiri tidak mencukupi, individu dengan harta berlebih maupun perbankan akan sangat bersedia untuk bekerja sama.
Semoga tulisan ini mengingatkan kita kembali untuk bersyukur dan memperlengkapi diri dengan cara memilai dari yang ada dan dengan melakukannya sebaik-baiknya. Apakah siswa/mahasiswa, pengangguran, karyawan, calon pengusaha, maupun pengusaha, Pupuk dan kembangkan terus jiwa kewirausahaan anda saat ini. Siapapun anda, jauh lebih baik seorang karyawan biasa dengan jiwa pengusaha; daripada seorang pengusaha dengan jiwa karyawan biasa. Sukses untuk anda dan sampai bertemu dalam artikel berikutnya.👍
Okto Larido
Direktur Operasional PT. Techno Motor Indonesia
Pemilik Jaringan Nasional Bengel Umum Sepeda Motor “Mr. Montir”
0 Comment:
Posting Komentar