Waktu kuliah dulu saya dapatkan buku tentang bahasa pemrograman Fortran, kemudian saya pelajari dalam waktu satu hari, langsung terjun bikin program hasilnya.... error semua. Akhirnya buat skripsi dengan bahasa C yang saya pelajari dalam dua semester berturut-turut (ikut sit-in di kelas lain). Ternyata diperlukan proses untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai.
Term kuliah ini ada mata kuliah yang namanya agak aneh menurut pendapat saya, ”Software Process Management”, mengapa ada kata ”Process” di nama mata kuliah ini. Ternyata untuk mencapai suatu tingkat kematangan (maturity level) diperlukan proses yang harus dikerjakan di antaranya: disciplined process, consistent process, predictable process dan continuously improving process. Ternyata ada proses yang harus dilalui untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi.
Sang Pencipta juga menyukai proses, Beliau menciptakan alam semesta beserta isinya dalam waktu 6 hari (1 hari = 1000 tahun). Proses yang dijalankan menghasilkan ciptaan yang sempurna, dan salah satunya ialah manusia.
Amsal berkata,” Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.” Istri saya berkata,”Kenapa setiap barang yang saya dagangkan sepertinya langsung booming?” Jawabannya adalah karena dia hanya mengambil keuntungan sangat kecil, dia mengambil keuntungan dari semakin banyaknya barang yang terjual, bukan hanya dari satu barang yang dijual. Diperlukan proses untuk menjadi kaya. Bukan uang atau barang yang membuat perubahan dalam kehidupan seseorang, tetapi proses yang akhirnya menghasilkan kebiasaan. Amsal juga berkata,” Ketekunan mendatangkan kekayaan; spekulasi yang tergesa-gesa menyebabkan kemiskinan.” Ketekunan adalah proses yang dilakukan terus menerus.
Nah setelah kita mengetahui untuk setiap hal yang ingin dicapai diperlukan proses yang harus dilalui untuk mencapainya. Beberapa poin yang bisa dipraktekkan:
1. Makan untuk memuaskan jiwa, bukan untuk memuaskan tubuh
Amsal berkata,” Orang baik makan untuk memuaskan jiwanya, tetapi perut orang jahat tidak pernah kenyang.” Dalam artian, bisa menikmati makanan yang bergizi dan sehat (yang biasanya tidak terlalu enak di lidah).
2. Jaga Hati – Jaga Pikiran
Amsal berkata,” Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
Selalu isi hati dan pikiran dengan semua yang baik, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji.
Tetapkan hati untuk tidak kuatir, lakukan setiap tindakan tanpa dilandasi rasa kuatir. Atau jika ada kekuatiran, jangan dulu bertindak. (Deciding never to worry: always to act and not worry or not act and not worry).
3. Ingat Selalu Yang Di Atas
Dalam Amsal ada sesuatu yang berbeda, walaupun kita diajarkan untuk selalu bertindak bijaksana, tetapi selalu ada ‘rem’ yang menempatkan kita untuk tetap berada dalam tuntunan sang Pencipta. Amsal berkata,“Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN.”
“Janganlah tinggi hati karena merasa diri bijaksana. Sebaliknya, percayakanlah dirimu kepada TUHAN dan hormatilah Dia; jauhkanlah dirimu dari kejahatan. Jika engkau berbuat demikian, kekuatan dan semangatmu akan dibarui.” TUHAN yang membuat kita terus menerus bertahan….. Manusia ada batasnya, tetapi kita memiliki TUHAN yang tidak terbatas.
Oke, sampai di sini dulu, dari saya yang masih terus berjalan dalam proses, sampai akhirnya nanti bertemu kembali dengan Sang Pencipta yang akan menyempurnakan apa yang telah saya perjuangkan sepanjang masa hidup saya.
Salam Hikmat, Bijaksana Dalam Bertindak.
OBS
Gambar : id.techinasia
0 Comment:
Posting Komentar