Ia dan keluarganya tinggal di sebuah kota kecil di West Virginia yang mengalami kesulitan finansial parah akibat kehancuran pasar saham tahun 1929.
Kedua toko kereta api, yang merupakan satu-satunya industri di kota itu, hampir tutup.Ayahnya, seorang pendeta, sama menderitanya dengan semua orang.
Bahkan dengan janji sebuah beasisiwa kecil dan $ 125 yang ditabungnya, Catherine masih membutuhkan beberapa ratus dolar untuk bisa kuliah.
Suatu malam ibunya masuk ke kamarnya dan mendapatinya sesenggukan.Impiannya untuk kuliah sepertinya kandas.Ibunya berkata, " Engkau dan ibu akan berdoa tentang hal ini."
Mereka masuk ke kamar tamu agar mereka tidak di ganggu.Ibunya berkata, " Kapan saja kita meminta kepada Tuhan sesuatu yang merupakan kehendakNya, Ia mendengar kita. Jika Ia mendengar kita, maka Ia mengabulkan permintaan yang kita ajukan. Jadi engkau dan ibu dapat mengandalkan janji itu."
Jawabannya datang dengan cepat.Ibu Catherine ditawari pekerjaan menulis sejarah daerah mereka.Sejarah sudah lama merupakan salah satu kesukaan ibunya dan dari pekerjaan ini ia mendapat bayaran yang cukup untuk membayar biaya-biaya kuliah Catherine dengan sedikit uang lebih.
Catherine menyimpulkan, "
AKU BELAJAR BAHWA KITA HARUS MEMILIKI IMAN SEBELUM MELIHAT FAKTANYA....BUKAN SESUDAHNYA."
Demikian juga dengan kita.....Apapun yang menjadi ganjalan dalam hidupmu.....masalah seberat apapun.....Datanglah ke hadapan Tuhan, berdoa dan memohon padaNya dengan hati yang percaya.Maka Ia akan mendengar dan menjawabnya...untuk kemuliaanNya.
BERDOA TANPA IMAN ADALAH SEPERTI MEMOTONG DENGAN PISAU TUMPUL - BANYAK KERJA YANG DI HABISKAN UNTUK TUJUAN KECIL.
0 Comment:
Posting Komentar